Soal infal-menginfal sebenarnya
sih sudah biasa dilakukan oleh guru-guru di sekolah manapun, tapi biasanya
hanya menjaga asal kelas tidak kosong. Misalnya kalau ada guru fisika yang
tidak masuk, biasanya ia memberikan tugas kepada guru piket yang menginfal.
Tapi di sini, guru Fisika saja terpaksa harus bisa
juga ngajar olahraga. Guru Kimia rangkap
jabatan jadi guru Bahasa Indonesia dan Geografi. Guru IPA jago ngajar Seni Musik. Pelajaran Bahasa
Inggris di-handle juga lho sama guru Biologi. Guru Bahasa Inggris juga mengajar
Pendidikan Kewarganegaraan. Hebat kan? Hehehehe…
Beruntungnya saya, karena jam Bahasa Indonesia itu paling
banyak jadi tidak harus mengajar bidang studi lain, tetapi tetap harus siap
kalau sewaktu-waktu diminta menginfal pelajaran lain.
Dan… deng-deng-deng…
kena juga deh giliran saya yang
terpaksa kudu ngajar Seni Musik kelas
V SD lantaran gurunya ikut penataran.
“Pak kenapa bawa-bawa gitar, biasanya kita belajar nyanyi pake piano?”
“Kalau mau jadi penyanyi hebat, kamu harus bisa menyanyi
diiringi alat musik apapun.” *ngeles... padahal emang nggak bisa main piano
“Trus kita ngapain sekarang Pak?”
“Hari ini Bapak akan menguji kemampuan kalian dalam mengenal
lagu-lagu dengan permainan Berpacu dalammmm Melodi.” * tararaaaaamm… bergaya ala Koes Hendratmo
“Apaan tuh Pak?” *Jiaaah…
gue lupa, mana tau mereka kuis era 80-90’an. ketahuan kan kalo gurunya jadul
“Kita akan bermain tebak-tebakan lagu”
“Horeeeee!”
Anehnya anak-anak bisa langsung paham dengan mengelompokkan
diri dalam regu yang masing-masing terdiri dari 3 orang ala klompencapir
cerdas ceramat *masih ketahuan jadulnya
kan.
Tapi biar tidak terlihat jadul dan lebih menonjolkan
musikalitas mereka, setiap regu tidak menggunakan bel, tetapi mereka harus
bersenandung dangan nada solmisasi kalau ingin menjawab pertanyaan.
Regu A : “do- re- mi”
Regu B : “do- mi- sol”
Regu C : “la- sol- fa”
Permainan ini dibagi ke dalam dua babak. Babak pertama
menebak judul lagu yang dimainkan lewat petikan gitar dan babak kedua
meneruskan lirik lagu yang dinyanyikan. Permainannya menggunakan sistem rebutan,
tanpa pengurangan nilai. Lagu-lagu yang diujikan adalah lagu daerah dan lagu
wajib nasional.
Sudah 7 jawaban terlempar di babak I, tapi 3 jawaban tidak bisa di jawab dengan
tepat, dan sisanya dicuekin karena
mereka tidak tahu. Tidak heran mereka pun langsung protes.
“Yah Bapak, jangan lagu-lagu yang begituan melulu dong,” kata juru bicara regu A
“Iya Pak, masa lagu-lagu jaman
perang terus. Itu kan udah sering dinyanyiin waktu upacara. Norak!” juru
bicara regu B menimpali. *saya bilangin sama
penciptanya lho.
“Ganti lagu barat dong Pak. Lagunya Adele atau Bruno Mars
gitu, pasti kita bisa jawab,”kata juru bicara regu C mengakhiri protes.
Kalau mereka tahu koleksi lagu di MP3 player gurunya itu lagu-lagu klasik rok tahun
80-90’an semua, nggak bakalan deh request lagu-lagu begituan. Mereka pasti yakin kalau gurunya nggak mungkin tahu & bisa mainin
lagu Adele atau Bruno Mars.
“Nak, kalian semua ini adalah generasi penerus bangsa. Kalau
bukan kalian, siapa lagi yang nantinya akan melestarikan lagu-lagu nasional
warisan bangsa kita,” jawab saya. *ngeles
maning
Tibalah babak II. Untuk babak yang hanya mengharuskan siswa
meneruskan lirik ini, saya sengaja menyanyikan potongan lirik dari bagian reffrain-nya supaya mereka kenal.
Terbukti, 9 soal habis dilahap: 2 untuk regu A, 3 untuk regu B, 3 untuk regu C
dan 1 milik dewan juri. *padahal sih ga ada jurinya
Tibalah soal terakhir.
“Teruskanlah lirik berikut ini : Kuraut dan kutimbang dengan benang…..,” senandung saya dengan
penuh semangat menyanyikan potongan lagu Bermain
Layang-Layang ciptaan M. Yusuf.
“La- sol- fa,” teriak juru bicara regu C dengan nada yang
sebenarnya terdengar seperti do- mi- sol
.
“Iya silalakan regu C!,” suara saya makin semangat lantaran
setelah ini tugas saya sebagai guru musik jadi-jadian selesai sudah.
“Den Takana Jo Kampuang,” sahut juru bicara regu C sambil
merasakan aura kemenangan setelah percaya diri meneruskan lirik lagu tersebut
dengan lagu Kampuang Nan Jauh di Mato.
*onde mande …!!
No comments:
Post a Comment