Biasanya pantang jika di awal pertemuan sudah langsung masuk
ke materi pelajaran. Efeknya bisa macam-macam. Ada yang sudah pasang muka bĂȘte.
Paling banyak mereka pasti berkomentar,
“Ya... baru juga masuk Pak, masa udah belajar aja!” atau
“Pak, kita sekarang nggak
belajar dulu kan ya, masih kenalan
dan ngobrol-ngobrol aja kan?”
Beruntungnya saya yang mengajar Bahasa Indonesia. Waktu itu
kebetulan masuk ke kelas V SD. Andalan saya di hari pertama mengajar pastilah
mereka saya ajak ngobrol-ngobrol.
Mereka pun senang bukan kepalang. Ternyata mereka khawatir kalau pertemuan
pertama pelajaran Bahasa Indonesia pastilah mereka akan disuruh menulis
karangan tentang pengalaman liburan seperti yang kebanyakan mereka alami. Padahal mereka tidak sadar, bahwa di
pelajaran Bahasa Indonesia, ngobrol-ngobrol
itu adalah salah satu dari 4 keterampilan dasar berbahasa yang diajarkan.
Secara tidak sadar juga artinya mereka sudah masuk ke materi pelajaran di hari
pertama. Hihihihi.
Untuk sisi keterampilan menulis, mereka saya suruh menulis
minimal 5 kalimat tentang penilaian mereka terhadap diri mereka sendiri dan
penilaian mereka terhadap pelajaran bahasa Indonesia. Biasanya tulisan ini bisa saya manfaatkan untuk mengenal karakter mereka dan memberikan perlakuan yang tepat bagi mereka selama proses belajar. Ada sih satu atau dua anak yang curiga ini bagian dari materi
pelajaran di hari pertama.
“Jangan khawatir, hari ini kita belum masuk ke materi kok.
Karena Bapak belum pernah mengajar kalian, jadi Bapak harus mengenal kalian
dulu. Dan karena kalian juga belum saling kenal dengan teman kalian yang baru, maka
sebelumnya kalian harus mengenal diri kalian sendiri dulu kan?” kata saya ngeles
Dan inilah hasil tulisan mereka disertai catatan gurunya
yang sok beranalisis ala konselor:
Nama: Rara
Saya orangnya tegas…
tapi nggak tegas-tegas banget. Saya suka membaca buku dan mengarang. Saya suka
dengan drama. Saya juga suka pelajaran IPA. Saya suka mendengar musik klasik.
CATATAN: Hmmmm.
Cukup oke nih buat jadi murid yang nantinya bisa saya andalkan untuk menjadi pemimpin
kelas atau kelompok di saat pelajaran saya. Nggak sabar membaca seperti apa
tulisan hasil karangannya. Pasti isinya blak-blakan namun penuh dengan
harmonisasi dan “cita rasa” tulisan yang berkelas layaknya konser musik klasik.
Hehehehe.
Nama: Shaq
Saya orangnya nggak
suka kepanasan. Saya sangat suka main bola. Saya suka nonton acara pertandingan
sepak bola. Saya suka matematika. Suka juga pelajaran b.indonesia tapi sedikit.
Paling bingung kalo disuruh nulis yang panjang-panjang soalnya capek.
CATATAN:
Sepertinya cocok kalau anak ini saya ajak belajar di ruangan ber-AC atau di
bawah pohon beringin depan sekolah. Perlu sering-sering diajak komentar sepak
bola kali ya? Kali aja bisa jadi analis atau komentator bola di Goal.com
Nama : Hesky
Saya orang yang
sederhana. Saya juga kadang-kadang jahil.Saya suka bahasa Indonesia tapi
kadang-kadang tergantung gurunya. Saya suka ngelawak. Kadang-kadang saya
cerewet. Saya paling takut sama kecoa.
CATATAN: Saya
pernah pakai metode Stand Up Comedy untuk melatih siswa SMA agar pede ngomong di depan umum. Tapi untuk
anak ini, walau masih kelas V sepertinya sudah bisa saya arahkan ke sana. Oh
iya. Kalau anak ini jahil tinggal saya kasih kecoa. Gampang kan?
Nama: Hafiz
Saya orangnya asyik.
Saya suka mengekpresikan diri. Saya paling suka bahasa Indonesia yang ada
pelajaran dramanya. Saya hobi berolahraga. Saya suka membatu ibu saya.
CATATAN: Cocok
untuk berpatner dengan Rara. Bisa jadi andalan sebagai siswa yang selalu mau
disuruh tampil duluan ke atas panggung karena pastinya paling pede. Benar-benar
anak yang berbakti kepada orang tua. Saya doakan ilmu kamu akan bertambah
banyak. Banyak teman, banyak rezeki, enteng jodoh, dan menjadi ahli surga
karena kamu suka membantu orang tua. Hehehe.
Nama: Biem
Saya orangnya suka
mengganggu teman. Saya sangat jahil. Saya suka pelajaran bahasa Indonesia tapi
cuma yang puisi dan pantun doang. Saya tidak suka pelajaran bahasa Indonesia
kalo bagian nulis dan baca karena capek. Saya tidak suka baca buku.
CATATAN: Sebenernya sih udah pernah tahu track record anak ini tahun sebelumnya yang
pada akhirnya bikin dia tinggal kelas. Next time saya mungkin akan tulis cerita tentang ulah anak "istimewa" ini. Intinya, hanya hidayah tuhan lah saya rasa yang
bisa menggiringnya ke perubahan sikap yang lebih baik. Tapi sementara menunggu
hidayah itu datang, saya harus lebih banyak memberikannya tugas membuat puisi
dan pantun untuk mengalihkan sifat jeleknya itu. Semoga!
Nama: Hana
Saya orangnya
plin-plan. Pelajaran bahasa Indonesia itu paling saya suka. Saya suka membaca
buku. Saya juga suka menulis, kecuali kalau disuruh menulis pengumuman. Saya
suka melihat pemandangan yang indah.
CATATAN: Sesuai
dengan namanya, Hana = Bunga pantas lah dia suka dengan yang indah-indah. Tapi,
anak ini sepertinya mudah terpengaruh pembentukan opinynya harus diarahkan ke
hal yang baik. Saya menduga kenapa dia nggak suka menulis pengumuman ya karena
plin-plan menentukan tanggalnya hehehe. *analisisnya
udah mulai ngaco ya
Nama: Avi
Saya itu orangnya
pemarah. Tapi saya nggak suka berantem. Pelajaran yang saya suka adalah IPA,
Bahasa Indonesia, Matematika sama Olahraga. Saya suka main bola. Saya tidak
suka pelajaran bahasa Indonesia.
CATATAN: Dari
tulisannya saja nggak konsisten. Jadi sebenarnya kamu itu suka apa benci dengan pelajaran Bahasa Indonesia sih? sepertinya di lain waktu isi perkataan anak ini tidak boleh ditelan
mentah-mentah, dan jangan langsung dipercaya begitu saja. Jadi penasaran,
kira-kira ini anak sebenarnya suka berantem nggak
ya… *analisis yang nggak jelas
Nama Umam:
Saya nggak begitu suka
bahasa Indonesia karena banyak nulisnya. Saya sukanya makan dan ngadem. Saya
suka isengin temen. Saya suka main game. Saya bingung mau nulis apa lagi.
CATATAN: Kelebihan
anak ini sepertinya adalah JUJUR. Sabarlah Umam, sampai sekarang saya masih
bermimpi mengembangkan materi Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan video
game untuk anak-anak seperti kamu. Tunggu saja *benar-benar catatan yang nggak mengandung solusi.
No comments:
Post a Comment