Friday, June 8, 2012

Berpacu dalammmmm Melodi…!

Bermultitalenta itu wajib hukumnya bagi setiap guru yang mau mengajar di sekolah ini. Dan tahukah Anda, bahwa multitalenta yang dimaksud itu ya dalam arti yang seluaaaaaaas-luasnya. Kalau diterjemahkan secara bebas maksudnya adalah disuruh apa aja bisa mau. Tidak terkecuali menginfal kelas alias gantiin guru yang tidak masuk atau memang sama sekali tidak ada karena keterbatasan guru.

Soal infal-menginfal sebenarnya sih sudah biasa dilakukan oleh guru-guru di sekolah manapun, tapi biasanya hanya menjaga asal kelas tidak kosong. Misalnya kalau ada guru fisika yang tidak masuk, biasanya ia memberikan tugas kepada guru piket yang menginfal.

Tapi di sini, guru Fisika saja terpaksa harus bisa juga ngajar olahraga. Guru Kimia rangkap jabatan jadi guru Bahasa Indonesia dan Geografi. Guru IPA jago ngajar Seni Musik. Pelajaran Bahasa Inggris di-handle juga lho sama guru Biologi. Guru Bahasa Inggris juga mengajar Pendidikan Kewarganegaraan. Hebat kan? Hehehehe…

Beruntungnya saya, karena jam Bahasa Indonesia itu paling banyak jadi tidak harus mengajar bidang studi lain, tetapi tetap harus siap kalau sewaktu-waktu diminta menginfal pelajaran lain.

Dan… deng-deng-deng… kena juga deh giliran saya yang terpaksa kudu ngajar Seni Musik kelas V SD lantaran gurunya ikut penataran.

“Pak kenapa bawa-bawa gitar, biasanya kita belajar nyanyi pake piano?”

“Kalau mau jadi penyanyi hebat, kamu harus bisa menyanyi diiringi alat musik apapun.” *ngeles... padahal emang nggak bisa main piano

Trus kita ngapain sekarang Pak?”

“Hari ini Bapak akan menguji kemampuan kalian dalam mengenal lagu-lagu dengan permainan Berpacu dalammmm Melodi.” * tararaaaaamm… bergaya ala Koes Hendratmo

“Apaan tuh Pak?” *Jiaaah… gue lupa, mana tau mereka kuis era 80-90’an. ketahuan kan kalo gurunya jadul

“Kita akan bermain tebak-tebakan lagu”

“Horeeeee!”

Anehnya anak-anak bisa langsung paham dengan mengelompokkan diri dalam regu yang masing-masing terdiri dari 3 orang ala klompencapir cerdas ceramat *masih ketahuan jadulnya kan.

Tapi biar tidak terlihat jadul dan lebih menonjolkan musikalitas mereka, setiap regu tidak menggunakan bel, tetapi mereka harus bersenandung dangan nada solmisasi kalau ingin menjawab pertanyaan.

Regu A : “do- re- mi”
Regu B : “do- mi- sol”
Regu C : “la- sol- fa”

Permainan ini dibagi ke dalam dua babak. Babak pertama menebak judul lagu yang dimainkan lewat petikan gitar dan babak kedua meneruskan lirik lagu yang dinyanyikan. Permainannya menggunakan sistem rebutan, tanpa pengurangan nilai. Lagu-lagu yang diujikan adalah lagu daerah dan lagu wajib nasional.

Sudah 7 jawaban terlempar di babak  I, tapi 3 jawaban tidak bisa di jawab dengan tepat, dan sisanya dicuekin karena mereka tidak tahu. Tidak heran mereka pun langsung protes.

“Yah Bapak, jangan lagu-lagu yang begituan melulu dong,” kata juru bicara regu A
“Iya Pak, masa lagu-lagu jaman perang terus. Itu kan udah sering dinyanyiin waktu upacara. Norak!” juru bicara regu B menimpali. *saya bilangin sama penciptanya lho.

“Ganti lagu barat dong Pak. Lagunya Adele atau Bruno Mars gitu, pasti kita bisa jawab,”kata juru bicara regu C mengakhiri protes.

Kalau mereka tahu koleksi lagu di MP3 player gurunya itu lagu-lagu klasik rok tahun 80-90’an semua, nggak bakalan deh request lagu-lagu begituan. Mereka pasti yakin kalau gurunya nggak mungkin tahu & bisa mainin lagu Adele atau Bruno Mars.

“Nak, kalian semua ini adalah generasi penerus bangsa. Kalau bukan kalian, siapa lagi yang nantinya akan melestarikan lagu-lagu nasional warisan bangsa kita,” jawab saya. *ngeles maning

Tibalah babak II. Untuk babak yang hanya mengharuskan siswa meneruskan lirik ini, saya sengaja menyanyikan potongan lirik dari bagian reffrain-nya supaya mereka kenal. Terbukti, 9 soal habis dilahap: 2 untuk regu A, 3 untuk regu B, 3 untuk regu C dan  1 milik dewan juri. *padahal sih ga ada jurinya

Tibalah soal terakhir.

“Teruskanlah lirik berikut ini : Kuraut dan kutimbang dengan benang…..,” senandung saya dengan penuh semangat menyanyikan potongan lagu Bermain Layang-Layang ciptaan M. Yusuf.

“La- sol- fa,” teriak juru bicara regu C dengan nada yang sebenarnya terdengar seperti do- mi- sol .

“Iya silalakan regu C!,” suara saya makin semangat lantaran setelah ini tugas saya sebagai guru musik jadi-jadian selesai sudah.

“Den Takana Jo Kampuang,” sahut juru bicara regu C sambil merasakan aura kemenangan setelah percaya diri meneruskan lirik lagu tersebut dengan lagu Kampuang Nan Jauh di Mato.

*onde mande …!!

No comments:

Post a Comment