Thursday, June 7, 2012

Nenek Moyangku Orang Pedagang


Nenek moyangku bukan pelaut melainkan pedagang
Dari ujung merauke hingga ujung sabang
Usaha nenek moyangku tersebar di berbagai bidang

Konon, barang paling laris di pasaran adalah kursi
Harganya pun bervariasi,
dari yang mahal, menengah, hingga termurah
Tergantung, lokasi, posisi, kenyamanan dan daya tahan,

Kursi berlabel KEKUASAAN harganya selangit
Untuk membelinya pun harus bersaing sengit
Butuh kekuatan relasi dan kelihaian lobi melobi,
jika ingin kursi benar-benar bisa diduduki

Soal  kenyamanan, dijamin 5 tahun bisa tahan
Kalau toh setahun-dua tahun terasa goyang
bukan lantaran kursi tidak sesuai dengan pesanan
tapi bisa jadi, karena si pembeli khilaf bayar retribusi.

Kursi macam ini ada di sejumlah galeri bergengsi
Seperti di gedung dewan, kantor gubernur, hingga  bupati

Di level harga menengah sampai yang termurah,
kursi dijualbelikan hingga ke sekolah
Kalau mau kursi model ini caranya gampang  
Prinsipnya ada uang ada barang
Tak masalah berapapun nilai rapor atau ijazah
Kalau tak punya uang terpaksa pasrah
mengharap hibah dari pemerintah : kursi reot atau duduk di atas tikar basah.

Produk dagang nenek moyangku tidak cuma barang
Aneka produk layanan jasa juga ditawarkan
Dari yang aman hingga yang berisiko tinggi
Dengan transaksi terbuka ataupun sembunyi-sembunyi

Lewat usahanya, segala proses layanan jasa bisa mudah dan cepat
Dari pembuatan KTP, SIM, Paspor, aneka surat dan sertifikat
Syaratnya hanya butuh keluar fulus tanpa keluar keringat

Tersedia juga paket REMISI, GRASI, & AMNESTI
Pelanggannya tak lain koruptor kalangan pejabat dan konglomerat berdasi
Vonis penjara selama tahunan bisa disulap menjadi hitungan bulan
Plus bonus fasilitas ala kamar hotel bintang lima di dalam kurungan

Itulah nenek moyangku, seorang pedagang
Usahanya langgeng dari dulu, sekarang, hingga mendatang
Kecuali jikalau saatnya azab Tuhan menjelang

Sing :
Nenek moyangku orang pedagang
Usahanya maju di mana-mana
Slalu halalkan segala cara
Diazab tuhan baru tau rasa

No comments:

Post a Comment