Wednesday, June 6, 2012

Yang Digugu Yang Ditiru


Guru, lihatlah siswa-siswamu dulu di masa kini
Mereka telah berhasil menjadi orang besar karena didikanmu
Mereka ada di mana-mana, tersebar dalam beragam profesi
Melanglang buana ke berbagai negara berbekal ilmu dan bimbinganmu dulu

Guru, tak heran jika kaisar negeri yang pernah menjajah bangsa ini resah
Mempertanyakan nasib orang-orang sepertimu tatkala negerinya luluh lantah
Sang kaisar sudah tentu paham benar, melalui jasamu lah Jepang akan bangkit kembali
Menjadi negara maju akan peradaban dan teknologi, dan macan asia yang disegani.

Jauh berbeda dengan negeri ini
Sang pemimpin hanya sibuk mengurusi pencitraan diri
Tidak lagi sadar bahwa hakikat dasar pendidikan seseungguhnya telah dikebiri
Bangku sekolah hanya bisa dibeli dengan penawaran harga tinggi
Sekolah laksana pabrik pencetak robot yang ambisius meraup fulus
Profesi guru dihargai, namun hanya untuk alat proyek bernama sertifikasi

Guru, lihatlah seperti apa siswa-siswamu dulu di masa kini
Merekalah di antaranya yang mengisi kursi-kursi kekuasaan di negeri ini
Siswamu yang dulu sangat menggandrungi matematika
Kini menjadi begitu kreatif mengutak-atik angka-angka neraca anggaran milik negara
Mengkombinasikan rumus-rumus hingga sedemikian rupa
Mencari hasil digit angka yang besar untuk masuk ke kantong pribadi mereka

Ingatkah siswamu yang dulu tak pernah mebolos dan tekun tatkala belajar agama?
Kini mereka sangat lantang mengumandangkan takbir di mana-mana
Menyebarkan berdakwah dan melancarkan berjihad
Berbalut teror dan anarkisme yang mengorbankan nyawa umat

Di titik ekstrim yang lain ada di antara mereka yang gemar mengkaji kitab suci
Mengutip ayat demi ayat untuk membuat penafsiran atas logikanya sendiri
Mengatasnamakan pluralisme namun menyamaratakan sesuatu yang prinsipiil
Hingga mengkritisi sesuatu yang hak dan membuat pembenaran atas yang batil

Guru, banyak pula siswamu dulu yang mumpuni di bidang studi bahasa
Tahukah engkau kalau kini mereka banyak yang menjadi politisi ternama
Mereka kini sangat mahir menyusun kalimat propaganda
Menggiring masyarakat awam yang tak tahu apa-apa dengan janji-janji surga
Guna mendukung dan memuluskan kepentingan-kepentingan pribadi mereka

Ada pula yang berkarier hebat sebagai jaksa, hakim, dan pengacara
Yang sangat ciamik menafsirkan bahasa-bahasa hukum dalam rumusan undang-undang
Hingga pelaku korupsi yang jelas terbukti salah pun bisa divonis bebas melenggang

Guru, siswamu dulu juga banyak yang menggemari ilmu eksakta
Karena konon katanya ilmu itu bisa membuat mereka laku di dunia kerja
Mendukung mereka meraih cita-cita sebagai insinyur, dokter, arsitek, atau pengusaha
Hampir tak ada di antaranya yang bercita-cita menjadi guru sepertimu
Karena dihantui dengan kekhawatiran akan masa depan yang kelabu

Terima kasih Guru,
Engkau tetaplah pahlawan bagi mereka yang belum tahu cara membalas jasa


No comments:

Post a Comment